Sepatu Derby dan Oxford merupakan contoh dari dua desain sepatu pria abadi yang tetap menarik selama bertahun-tahun. Meskipun awalnya tampak serupa, analisis yang lebih detail menunjukkan bahwa masing-masing gaya memiliki fitur unik.
Sepatu Derby awalnya dirancang untuk menawarkan pilihan sepatu bagi mereka yang memiliki kaki lebar yang tidak dapat menggunakan sepatu Oxford.Perbedaan yang paling kentara terlihat pada susunan tali sepatu.Sepatu Derby dibedakan oleh desain tali terbukanya, di mana bagian seperempat (bagian kulit yang berisi lubang tali) dijahit di atas vamp (bagian depan sepatu). Sepatu Derby, yang menawarkan fleksibilitas lebih, ideal bagi mereka yang memiliki kaki lebar.
Sebaliknya, alas kaki Oxford dibedakan oleh desain tali tertutupnya yang unik, di mana bagian seperempat dijahit di bawah vamp. Hal ini menghasilkan tampilan yang ramping dan canggih; namun, hal ini juga menunjukkan bahwa alas kaki Oxford mungkin tidak cocok untuk mereka yang memiliki kaki lebar.
Sepatu Derby biasanya dianggap lebih informal dan mudah beradaptasi, sehingga ideal untuk penggunaan sehari-hari.Kemampuannya beradaptasi dalam berbagai situasi menjadikannya pilihan favorit, baik untuk acara resmi maupun santai.Sebaliknya, sepatu Oxford umumnya dipandang lebih seremonial dan sering dikenakan di lingkungan profesional atau formal.
Dari segi desain, sepatu Derby dan Oxford umumnya terbuat dari kulit premium, dengan fitur-fitur serupa seperti brogueing dan cap toe. Meskipun demikian, desain tali yang unik dan bentuk umum sepatu ini membedakannya.
Singkatnya, meskipun alas kaki Derby dan Oxford mungkin tampak serupa pada awalnya, desain tali sepatu yang unik dan tujuan pemasangannya membedakan keduanya sebagai gaya busana yang berbeda. Terlepas dari apakah mereka memiliki kaki yang lebih lebar dan perlu menyesuaikan sepatu Derby, atau lebih menyukai tampilan ramping sepatu Oxford, kedua desain ini secara konsisten menarik dan dapat menjadi bagian penting dari koleksi pakaian pria mana pun.
Waktu posting: 22-Jul-2024



